Kamis, 02 Juli 2015



Tafsir Surah Yaa-Sin : 78-83& Surah Al-Hajj : 19-23



Disusun oleh
Kelompok VI :
Ahmad Naufal (1101230542)
Akhmad Baihaki (1101230543)
Alfiannor (1101230544)





KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillahi rabbil’alamin. Wabihi nasta’in ’ala umuriddunya waddin. Ashshalatuwassalamu ‘ala asyrafil anbiya i wal mursalin wa’ala alihi washahbihi wa tabi’ihi ajma’in. Amma ba’du.
       Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup manusia. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi pembawa cahaya, pembawa petunjuk  yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
       Walaupun kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini nantinya. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin !


         Banjarmasin, 19 oktober 2011

               Pemakalah






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I             : PENDAHULUAN 
1.      Latar Belakang...............................................................................
2.      Rumusan Masalah..........................................................................
3.      Tujuan............................................................................................
BAB II            : PEMBAHASAN
A.    Ayat-Ayat Tentang Akhirat........................................................
1)      Surah Yaa Sin : 78-83........................................................
2)      Surah Aj-Hajj : 19-23.........................................................
BAB III          : PENUTUP
                           Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................











BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
    Dengan segala keagungan yang Allah miliki,manusia benar-benar hina dan sombong apabila mengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dari sekian banyak ayat AlQur’an yang menjelaskan tentang kehidupan setelah dunia yaitu akhirat masih ada saja manusia yang membangkan dari perintah-Nya. Surah Al Hajj : 19-23 dan surah Yassin : 78-83 ini pun menjelaskan tentang adanya kehidupan setelah alam dunia yaitu alam akhirat beserta siksaan bagi orang – orang yang mengingkari ajaran-Nya.

2.      Rumusan Masalah
-          Mentafsirkan surah Yaa-Sin : 78-83
-          Mentafsirkan surah Al-Hajj : 19-23

3.      Tujuan
         Adapun tujuannya adalah agar mahasiswa/mahasiswi mengetahui dan memahami tafsir surah Ya-Sin dan surah Al-Hajj serta mengamalkan dan mengambil hikmah yang terkadung dalam kedua surah tersebut.







Bab II
PEMBAHASAN
A.    Ayat –Ayat  Tentang Akhirat
1)      Surat Yassin 78-83
وضرب لنا مسلا ونسى خلقه، قا ل من يحى ألعظم وهى ر ميم (78     مرةوهو بكل خلق عليم (79)  ،   قل يحيها آلّذى أنشأها أول مرةوهو بكل خلق عليم (79)
ألذى خعل لكم من ألشجر ألأ خضر نا را فإذا أنتم منه توقدون (80)  
أوليس ألذى خلق ألسموات وألآرض بقد ر على أن يخلق مشلهم، بلى وهو آ لخلق آلعليم (81)
 إنما أمره، إذآ أراد اشيئا أن يقول له، كن فيكون (82)
  فسبحن آلذى بيده، ملكوت كل شىء وإليه ترجعون (83)  
Artinya:

      “Dan dia membuat perumpamaan bagi kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata : “siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?” (QS.Yaa sin:78). Katakanlah: “ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali pertama. Dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yaa-Sin: 79). “ yaitu Rabb yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau , maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”(QS. Yaa Sin: 80).
         “Dan tidakkah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia berkuasa dan Dialah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.”(QS. Yaa Sin: 81).  “Sesungguhnya perintahnya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepada-Nya:”jadilah! Maka terjadilah ia.” (QS. YaaSin:82). “Maka , Maha Suci( Allah) yang Ditangannya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS.Yaa Sin: 83).
 
Tafsir Ya-Sin :
     Dan manusia menyebutkan perkara yang ajaib(penciptaan manusia) itu ia menganggap tidak ada kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali makhluk-makhluk ini. Dia berkata : “Siapakah yang menghidupkan kembali tulang-belulang.” Sedangkan dia lupa penciptaan Allah terhadapnya. Bukankah manusia itu asalnya nutfah lalu Kami jadikan dia sebagai makhluk yang utuh dan bisa berbicara. Tidak diragukan bahwa Tuhan yang telah melakukan hal itu tentu tidak sulit bagi-Nya untuk mengembalikan makhluk-makhluk yang telah busuk itu menjadi manusia seperti sedia ketika sebelum dimatikan.

Kesimpulannya, bahwa sebagian orang musyrik menganggap tidak mungkin Allah yang mempunyai kekuasaan besar dan yang telah menciptakan langit dan bumi dapat mengembalikan lagi kehidupan dari tubuh-tubuh dan tulang-tulang yang telah busuk. Mereka lupa tentang diri mereka sendiri, dan bahwa Allah menciptakan mereka dari tiada[1].

Katakanlah, hai Rasul,  kepada orang yang musyrik ini yang berkata kepadamu : Siapakah yang menghidupkan tulang-tulang yang telah hancur luluh. Katakanlah : yang menghidupkannya pertama kali, ketika tulang-tulang itu belum menjadi apa-apa. Dan Dia adalah Maha Tahu tentang dimana tulang-tulang itu dipisah-pisah disegala penjuru bumi dan kemana tulang-tulang itu pergi. Tidak tersembunyi bagi Allah sesuatu pun tentang urusan makhluk-makhluk-Nya. Dia dapat mengembalikannya seperti sedia ketika dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang pernag dialaminya, disamping tetap diberi kekuatan0kekuatan yang lalu.[2]
Dan Allah-lah yang telah memulai penciptaan pohon dari air sehingga ia menjadi hijau segar. Kemudian, Dia kembalikan pohon itu sampai menjadi kayu bakar kering yang digunakan untuk menyalakan api. Dan barang siapa yang dapat melakukan hal ini, maka tidak sesuatu pun yang mampu mencegahnya. Karena, barang siapa yang dapat mengadakan api pada pohon yang hijau, sekalipun pohon itu memuat unsur air yang berlawanan dengan pembakaran, maka dia tentu lebih kuasa untuk mengembalikan kesegaran kepada barang-barang yang asalnya segar lalu menjadi kering dan hancur.

Allah Ta’ala berfirman dengan memberi peringatan kepada orang kafir yang berkata : Siapakah yang menghidupkan kembali tulang-tulang yang telah hancur luluh, tentang kesalahan perkataannya itu dan betapa bodohnya dia, bahwa diciptakannya manusia seperti kamu dari tulang-tulang yang telah hancur luluh bukanlah hal yang lebih besar  dari diciptakannya langit dan bumi. Dan apabila tidak sulit bagi Allah menciptakan sesuatu yang lebih besar dari kamu, maka apakah sulitnya Allah menghidupkan kembali tulang-tulang setelah tercerai berai dan hancur luluh.
Kesimpulannya, bahwa Allah memperingatkan tentang betapa besar kekuasaan-Nya untuk menciptakan langit tujuh dengan segala isinya yang berupa bintang-bintang beredar maupun bintang-bintang tetap, dan bumi yang segalanya isinya berupa gunung-gunung, padang-padang pasir dan belantara, serta apa saja yang ada diantara hal-hal tersebut. Juga, Allah memperingatkan bahwa Dia Yang Maha Kuasa untuk mengadkan alam-alam yang besar ini tentu Maha Kuasa pula untuk mengembalikan tubuh-tubuh setelah hancur luluh.

Sesungguhnya, Allah Ta’ala dalam mengadakan segala sesuatu, tak lain hanyalah berkata kepada sesuatu yang hendak Dia adakan itu, “Jadilah”, maka sesuatu itu pun jadi dan terbentuk seketika tanpa tertangguh.

Hal ini tidak diragukan, merupakan perumpamaan dari berpengaruhnya kekuasaan Allah terhadap apa yang Dia kehendaki, diumpakan sebagai Dzat yang ditaati kepada orang yang mentaati-Nya tentang terjadinya sesuatu yang diperintahkan, tanpa tertangguhkan dan tanpa memerlukan dilaksanakannya suatu pekerjaan, dan tanpa menggunakan alat apapun.

Dan setelah Allah menetapkan kekuasaan yang sempurna dan kekuasaan umum bagi diri-Nya, maka Dia mensucikan diri-Nya dari segala yang disebutkan oleh orang-orang kafir, dan menyuruh kepada orang-orang kafir yang mendengar perkataan mereka. Maha Suci Tuhan kita Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri yang pada tangan-Nya terletak kendali-kendali bumi dan langit, dari segala keburukan.

Dan kepada-Nyalah bakal kembali seluruh hamba-Nya pada hari kiamat. Lalu Dia berikan kepada setiap orang yang beramal, balasan atas perbuatannya dan Dialah Yang Maha Adil dan memberikan kenikmatan dan anugerah.

2)      Surah Al-Hajj: 19-23

هذان خصمان آختصمواْ فى ربّهم، فآ لّذين كفرواْ قطّعت لهم شياب مّن نّار يصبّ من فوق رّءُ و سهم آلحيم (19)
يصهر به، ما فى بطونهم وألجلود (20)
ولهم مّقمع من حديد (21)
كلّما أرادواْ أن يخرجواْ منها من خمّ أعيدواْ فيها وذوقواْ عذاب آلحريق (22)
إن آلله يدخل آلّذين ءامنواْ و عملواْ آلصلحت جنّت تجرى من تحتها آلأنهر يحلّون فيها من أ سا ور من ذهب ولولوا، ولبا سهم فيها حرير (23)


Artinya :
            “inilah dua golongan(golongan Mu’min dan golongan Kafir) yang bertengkar, mereka salingnbertengkar mengenai rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mehdidih keatas kepala mereka.” (QS.Al-Hajj: 19) “ Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).” (QS. Al-Hajj:20) “ Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS.Al-hajj: 21) “ Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan kedalamnya. (kepada mereka dikatakan): “ rasakanlah adzab yang membakar ini.” (QS. Al-Hajj: 22) “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal shalih kedalam surga-surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS.Al-Hajj:23)

Tafsir Al-Hajj :
       Inilah dua golongan yang berselisihan.” (pangkal ayat 19). Timbul selisih karena tidak kecocokan fikiran. “ Mereka berselisih tentang Tuhan mereka.”  Satu golongan yang percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan itu Esa adanya, mutlak dalam kesatuannya. Tiada ia bersekutu dengan yang lain. Tiada Tuhan melainkan Allah. Satu golongan lagi percaya akan adanya Tuhan. Tetapi dipersekutukannya yang lain dengan Tuhan, diperbuatnya berhala lalu disembahnya. “ Maka orang-orang yang kafir akan dipotongkan buat mereka pakaian dari apa,” sebagai azab siksaan atau kesalahan yang sangat besar itu.   Akan disiramkan dari atas kepala mereka air menggelegak.” (ujung ayat 19). Apabila dibayangkan pakaian api yang akan diguntingkan atau air panas menggelegak yang akan disiramkan ke atas kepala, pastilah terasa mengerikan di dalam hati bagi barang siapa yang mempersekutukan Tuhan itu.
Apakah lagi setelah diiringkan oleh ayat yang seterusnya : “ Dihancur-leburkan dengan dia.” (pangkan ayat 20). Yaitu dengan segala azab siksaan itu : “ Apa yang ada didalam perut mereka.”  Yaitu isi perut, pencernaan atau fikiran-fikiran jahat yang tersimpan di dalam. “ Dan kulit-kulit mereka.” (ujung ayat 20). Kalau kita perhatikan pakaian yang akan dipotongkan buat mereka pakai, yaitu semua dari api, niscaya dapat kita maklumi bahwa kulit-kulit itu akan hancur terbakar dan isi perut pun akan meletus keluar.
“Dan untuk mereka,” (pangkal ayat 21). Yaitu untuk melengkapi azab siksaan itu untuk mereka. “Disediakan cemeti dari besi.” (ujung ayat 21).
Kita maklum bahwasannya tatkala hidup di dunia ini kalau kita mendapat satu malapetaka besar, misalnya diri kita tersiram bensin lalu terbakar, atau kepala tersiram air panas hingga kulit mengelupas, berhentilah malapetaka itu dengan datangnya maut. Tetapi azab dalam neraka tidaklah berhenti dengan maut. Karena mati tidak akan ada lagi. Sebab itu penderitaan neraka itu tidaklah putus-putus. Bila hancur kulit lama, segeralah diganti dengan kulit baru untuk dihancurkan pula, sehingga pergantian itu sendiri telah dirasakan sebagai azab juga.
“ Tiap-tiap mereka hendak keluar dari padanya dari sangat sengsara.” (pangkal ayat 22). Dari sangat tidak terderitakan lagi azab itu, timbul harapan hendak keluar, timbul harapan hendak bebas; “ Mereka dikembalikan ke dalamnya.”  Artinya bahwa azab itu diperbaharui terus. Sehingga mereka tidak akan lepas-lepas dari belenggu. “ Dan rasakanlah olehmu azab pembakaran. “  (ujung ayat 22). Rasakanlah benar olehmu adalah tambahan siksaan dengan kemurkaan, karena semua yang kamu derita sekarang ini tidak lain adalah akibat dari kesalahanmu sendiri: mempersekutukan Tuhan.
“ Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan yang beramal yang shaleh ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (pangkal ayat 23). Iman dan amal shalih atau kepercayaan kepada Tuhan yang disertai perbuatan baik, akan dirasakan sendiri oleh ynag bersangkutan, satu kebahagiaan dalam hati, karena dia telah merasakan harga diri sebagai manusia. Dia telah mengisi tugasnya mengisi jiwanya dengan iman. Alangkah sengsaranya orang yang kosong jiwa akidah. Dan amal shalih pun membuat hidup ini benar. Demikianlah sampai ke akhirat. Dia pun dapat sambutan rahmat nikmat dari Tuhan, yaitu syurga. Bukan satu syurga,bahkan banyak syurga : “ Diberi perhiasan mereka di dalamnya dengan berbagai gelang dari emas dan mutiara. “  Yang ini adalah yang termasuk perhiasan. Tentu bukan gelang saja, sebab di dalam ayat lain telah dijelaskan bahwa disana disediakan apa saja yang kamu inginkan: “ Dan pakaian mereka di sana ialah sutera.” (ujung ayat 23). 


















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam surah Al Hajj : 19-23 memberi gambaran pada manusia bagaimana pedihnya siksa neraka jahannam bagi orang-orang yang mengindahkan peringatan-Nya dan Allah juga memberi gambaran akan keindahan syurga yang ditujukan untuk orang-orang yang beriman lagi bertaqwa.
Dalam surah Yassin : 78-83 orang-orang musyrik tidak mempercayai bahwa Allah mempunyai kekuasaan besar yang telah menciptakan langit dan bumi serta membangkitkan atau mengembalikan kehidupan dari tubuh-tubuh dan tulang-tulang yang telah hancur luluh. Bahkan dalam potongan ayat ini Allah juga menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari setetes nutfah.











DAFTAR PUSTAKA

Hamka.  Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Al- maraghi, ahmad mustofa. Tafsir Al-Maraghi juz 23. Semarang: Toha Putra.1993.
Al-qur’an dan Tafsirnya, Jilid 22-24. UII.  20 desember 1990.
Tafsir Ibnu Katsir juz 17, hal 511-514.
Tafsir Ibnu Katsir juz 23, hal 666-672.




[1] Tafsir Al-Maraghi juz 23, hal.60
[2] ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar