Disusun oleh
Kelompok VI :
Ahmad Naufal (1101230542)
Akhmad Baihaki (1101230543)
Alfiannor (1101230544)
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillahi rabbil’alamin. Wabihi nasta’in ’ala umuriddunya waddin.
Ashshalatuwassalamu ‘ala asyrafil anbiya i wal mursalin wa’ala alihi washahbihi wa tabi’ihi
ajma’in. Amma ba’du.
Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam
semesta beserta isinya untuk kepentingan hidup manusia. Shalawat serta salam
selalu tercurahkan kepada Nabi pembawa cahaya, pembawa petunjuk yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para
sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.
Walaupun kami sadar dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini nantinya. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Amin !
Banjarmasin, 19 oktober 2011
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB
I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................
2. Rumusan Masalah..........................................................................
3. Tujuan............................................................................................
BAB
II : PEMBAHASAN
A.
Ayat-Ayat Tentang Akhirat........................................................
1) Surah Yaa Sin : 78-83........................................................
2) Surah Aj-Hajj : 19-23.........................................................
BAB
III : PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Dengan
segala keagungan yang Allah miliki,manusia benar-benar hina dan sombong apabila
mengingkari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. dari sekian banyak ayat
AlQur’an yang menjelaskan tentang kehidupan setelah dunia yaitu akhirat masih
ada saja manusia yang membangkan dari perintah-Nya. Surah Al Hajj : 19-23 dan
surah Yassin : 78-83 ini pun menjelaskan tentang adanya kehidupan setelah alam
dunia yaitu alam akhirat beserta siksaan bagi orang – orang yang mengingkari
ajaran-Nya.
2.
Rumusan Masalah
-
Mentafsirkan surah Yaa-Sin : 78-83
-
Mentafsirkan surah Al-Hajj : 19-23
3.
Tujuan
Adapun tujuannya adalah agar
mahasiswa/mahasiswi mengetahui dan memahami tafsir surah Ya-Sin dan surah Al-Hajj
serta mengamalkan dan mengambil hikmah yang terkadung dalam kedua surah
tersebut.
Bab
II
PEMBAHASAN
A.
Ayat –Ayat Tentang
Akhirat
1)
Surat Yassin 78-83
وضرب لنا مسلا ونسى خلقه، قا ل من يحى ألعظم وهى ر
ميم (78 مرةوهو بكل خلق عليم (79) ، قل يحيها آلّذى أنشأها أول مرةوهو بكل خلق عليم (79)
ألذى خعل لكم من ألشجر ألأ خضر نا را فإذا أنتم منه
توقدون (80)
أوليس ألذى خلق ألسموات وألآرض بقد
ر على أن يخلق مشلهم، بلى وهو آ لخلق آلعليم (81)
إنما أمره، إذآ أراد اشيئا أن يقول له، كن فيكون (82)
فسبحن آلذى بيده، ملكوت كل شىء وإليه ترجعون (83)
Artinya:
“Dan dia membuat perumpamaan bagi kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata : “siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang,
yang telah hancur luluh?” (QS.Yaa sin:78). Katakanlah: “ia akan dihidupkan oleh
Rabb yang menciptakannya kali pertama. Dan Dia Maha mengetahui tentang segala
makhluk.” (QS. Yaa-Sin: 79). “ yaitu Rabb yang
menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau , maka tiba-tiba kamu nyalakan
(api) dari kayu itu.”(QS. Yaa Sin: 80).
“Dan tidakkah Rabb yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
menciptakan kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar, Dia
berkuasa dan Dialah Maha Pencipta dan Maha Mengetahui.”(QS. Yaa Sin: 81).
“Sesungguhnya perintahnya apabila Dia
menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepada-Nya:”jadilah! Maka terjadilah ia.”
(QS. YaaSin:82). “Maka , Maha Suci( Allah) yang Ditangannya kekuasaan atas
segala sesuatu dan kepada-Nya lah kamu dikembalikan.” (QS.Yaa Sin: 83).
Tafsir Ya-Sin :
Dan manusia menyebutkan perkara yang ajaib(penciptaan
manusia) itu ia menganggap tidak ada kekuasaan Allah untuk menghidupkan kembali
makhluk-makhluk ini. Dia berkata : “Siapakah yang menghidupkan kembali
tulang-belulang.” Sedangkan dia lupa penciptaan Allah terhadapnya. Bukankah
manusia itu asalnya nutfah lalu Kami jadikan dia sebagai makhluk yang utuh dan
bisa berbicara. Tidak diragukan bahwa Tuhan yang telah melakukan hal itu tentu
tidak sulit bagi-Nya untuk mengembalikan makhluk-makhluk yang telah busuk itu
menjadi manusia seperti sedia ketika sebelum dimatikan.
Kesimpulannya, bahwa
sebagian orang musyrik menganggap tidak mungkin Allah yang mempunyai kekuasaan
besar dan yang telah menciptakan langit dan bumi dapat mengembalikan lagi
kehidupan dari tubuh-tubuh dan tulang-tulang yang telah busuk. Mereka lupa
tentang diri mereka sendiri, dan bahwa Allah menciptakan mereka dari tiada[1].
Katakanlah, hai
Rasul, kepada orang yang musyrik ini
yang berkata kepadamu : Siapakah yang menghidupkan tulang-tulang yang telah
hancur luluh. Katakanlah : yang menghidupkannya pertama kali, ketika
tulang-tulang itu belum menjadi apa-apa. Dan Dia adalah Maha Tahu tentang
dimana tulang-tulang itu dipisah-pisah disegala penjuru bumi dan kemana
tulang-tulang itu pergi. Tidak tersembunyi bagi Allah sesuatu pun tentang
urusan makhluk-makhluk-Nya. Dia dapat mengembalikannya seperti sedia ketika dan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang pernag dialaminya, disamping tetap
diberi kekuatan0kekuatan yang lalu.[2]
Dan Allah-lah yang telah
memulai penciptaan pohon dari air sehingga ia menjadi hijau segar. Kemudian,
Dia kembalikan pohon itu sampai menjadi kayu bakar kering yang digunakan untuk
menyalakan api. Dan barang siapa yang dapat melakukan hal ini, maka tidak sesuatu
pun yang mampu mencegahnya. Karena, barang siapa yang dapat mengadakan api pada
pohon yang hijau, sekalipun pohon itu memuat unsur air yang berlawanan dengan
pembakaran, maka dia tentu lebih kuasa untuk mengembalikan kesegaran kepada
barang-barang yang asalnya segar lalu menjadi kering dan hancur.
Allah Ta’ala berfirman
dengan memberi peringatan kepada orang kafir yang berkata : Siapakah yang
menghidupkan kembali tulang-tulang yang telah hancur luluh, tentang kesalahan
perkataannya itu dan betapa bodohnya dia, bahwa diciptakannya manusia seperti
kamu dari tulang-tulang yang telah hancur luluh bukanlah hal yang lebih
besar dari diciptakannya langit dan
bumi. Dan apabila tidak sulit bagi Allah menciptakan sesuatu yang lebih besar
dari kamu, maka apakah sulitnya Allah menghidupkan kembali tulang-tulang
setelah tercerai berai dan hancur luluh.
Kesimpulannya, bahwa
Allah memperingatkan tentang betapa besar kekuasaan-Nya untuk menciptakan
langit tujuh dengan segala isinya yang berupa bintang-bintang beredar maupun
bintang-bintang tetap, dan bumi yang segalanya isinya berupa gunung-gunung,
padang-padang pasir dan belantara, serta apa saja yang ada diantara hal-hal
tersebut. Juga, Allah memperingatkan bahwa Dia Yang Maha Kuasa untuk mengadkan
alam-alam yang besar ini tentu Maha Kuasa pula untuk mengembalikan tubuh-tubuh
setelah hancur luluh.
Sesungguhnya, Allah
Ta’ala dalam mengadakan segala sesuatu, tak lain hanyalah berkata kepada
sesuatu yang hendak Dia adakan itu, “Jadilah”, maka sesuatu itu pun jadi dan terbentuk
seketika tanpa tertangguh.
Hal ini tidak diragukan,
merupakan perumpamaan dari berpengaruhnya kekuasaan Allah terhadap apa yang Dia
kehendaki, diumpakan sebagai Dzat yang ditaati kepada orang yang mentaati-Nya
tentang terjadinya sesuatu yang diperintahkan, tanpa tertangguhkan dan tanpa
memerlukan dilaksanakannya suatu pekerjaan, dan tanpa menggunakan alat apapun.
Dan setelah Allah
menetapkan kekuasaan yang sempurna dan kekuasaan umum bagi diri-Nya, maka Dia
mensucikan diri-Nya dari segala yang disebutkan oleh orang-orang kafir, dan menyuruh
kepada orang-orang kafir yang mendengar perkataan mereka. Maha Suci Tuhan kita
Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri yang pada tangan-Nya terletak
kendali-kendali bumi dan langit, dari segala keburukan.
Dan kepada-Nyalah bakal
kembali seluruh hamba-Nya pada hari kiamat. Lalu Dia berikan kepada setiap
orang yang beramal, balasan atas perbuatannya dan Dialah Yang Maha Adil dan
memberikan kenikmatan dan anugerah.
2)
Surah Al-Hajj:
19-23
هذان خصمان آختصمواْ فى ربّهم، فآ لّذين كفرواْ قطّعت
لهم شياب مّن نّار يصبّ من فوق رّءُ و سهم آلحيم (19)
يصهر به، ما فى بطونهم وألجلود (20)
ولهم مّقمع من حديد (21)
كلّما أرادواْ أن يخرجواْ منها من خمّ أعيدواْ فيها
وذوقواْ عذاب آلحريق (22)
إن آلله يدخل آلّذين ءامنواْ و عملواْ آلصلحت جنّت
تجرى من تحتها آلأنهر يحلّون فيها من أ سا ور من ذهب ولولوا، ولبا سهم فيها حرير (23)
Artinya :
“inilah dua
golongan(golongan Mu’min dan golongan Kafir) yang bertengkar, mereka
salingnbertengkar mengenai rabb mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka
pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mehdidih keatas kepala
mereka.” (QS.Al-Hajj: 19) “ Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada
dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).” (QS. Al-Hajj:20) “ Dan untuk
mereka cambuk-cambuk dari besi.” (QS.Al-hajj: 21) “ Setiap kali mereka hendak
keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan
kedalamnya. (kepada mereka dikatakan): “ rasakanlah adzab yang membakar ini.”
(QS. Al-Hajj: 22) “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan
mengerjakan amal shalih kedalam surga-surga yang dibawahnya mengalir
sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari
emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutera.” (QS.Al-Hajj:23)
Tafsir Al-Hajj :
“ Inilah dua golongan yang
berselisihan.” (pangkal ayat 19). Timbul selisih karena tidak kecocokan fikiran. “ Mereka berselisih tentang Tuhan mereka.” Satu golongan yang percaya kepada Tuhan, bahwa
Tuhan itu Esa adanya, mutlak dalam kesatuannya. Tiada ia bersekutu dengan yang
lain. Tiada Tuhan melainkan Allah. Satu golongan lagi percaya akan adanya
Tuhan. Tetapi dipersekutukannya yang lain dengan Tuhan, diperbuatnya berhala
lalu disembahnya. “ Maka orang-orang yang kafir akan dipotongkan buat
mereka pakaian dari apa,” sebagai azab siksaan atau kesalahan yang
sangat besar itu. “ Akan disiramkan dari atas kepala mereka air menggelegak.” (ujung ayat 19).
Apabila dibayangkan pakaian api yang akan diguntingkan atau air panas
menggelegak yang akan disiramkan ke atas kepala, pastilah terasa mengerikan di
dalam hati bagi barang siapa yang mempersekutukan Tuhan itu.
Apakah lagi setelah
diiringkan oleh ayat yang seterusnya : “ Dihancur-leburkan dengan
dia.” (pangkan ayat 20). Yaitu dengan segala azab siksaan itu : “ Apa yang ada didalam perut mereka.” Yaitu isi perut, pencernaan atau
fikiran-fikiran jahat yang tersimpan di dalam. “ Dan kulit-kulit mereka.” (ujung ayat 20). Kalau
kita perhatikan pakaian yang akan dipotongkan buat mereka pakai, yaitu semua
dari api, niscaya dapat kita maklumi bahwa kulit-kulit itu akan hancur terbakar
dan isi perut pun akan meletus keluar.
“Dan untuk mereka,” (pangkal ayat 21). Yaitu untuk melengkapi azab
siksaan itu untuk mereka. “Disediakan cemeti dari besi.” (ujung ayat 21).
Kita maklum bahwasannya
tatkala hidup di dunia ini kalau kita mendapat satu malapetaka besar, misalnya
diri kita tersiram bensin lalu terbakar, atau kepala tersiram air panas hingga
kulit mengelupas, berhentilah malapetaka itu dengan datangnya maut. Tetapi azab
dalam neraka tidaklah berhenti dengan maut. Karena mati tidak akan ada lagi.
Sebab itu penderitaan neraka itu tidaklah putus-putus. Bila hancur kulit lama,
segeralah diganti dengan kulit baru untuk dihancurkan pula, sehingga pergantian
itu sendiri telah dirasakan sebagai azab juga.
“ Tiap-tiap mereka hendak keluar dari padanya dari sangat sengsara.” (pangkal ayat 22). Dari
sangat tidak terderitakan lagi azab itu, timbul harapan hendak keluar, timbul
harapan hendak bebas; “ Mereka dikembalikan ke dalamnya.” Artinya bahwa azab itu diperbaharui terus.
Sehingga mereka tidak akan lepas-lepas dari belenggu. “ Dan rasakanlah olehmu azab pembakaran. “ (ujung ayat 22). Rasakanlah benar olehmu
adalah tambahan siksaan dengan kemurkaan, karena semua yang kamu derita sekarang
ini tidak lain adalah akibat dari kesalahanmu sendiri: mempersekutukan Tuhan.
“ Sesungguhnya Allah akan
memasukkan orang-orang yang beriman dan yang beramal yang shaleh ke dalam
syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (pangkal ayat 23). Iman
dan amal shalih atau kepercayaan kepada Tuhan yang disertai perbuatan baik,
akan dirasakan sendiri oleh ynag bersangkutan, satu kebahagiaan dalam hati,
karena dia telah merasakan harga diri sebagai manusia. Dia telah mengisi
tugasnya mengisi jiwanya dengan iman. Alangkah sengsaranya orang yang kosong
jiwa akidah. Dan amal shalih pun membuat hidup ini benar. Demikianlah sampai ke
akhirat. Dia pun dapat sambutan rahmat nikmat dari Tuhan, yaitu syurga. Bukan
satu syurga,bahkan banyak syurga : “ Diberi perhiasan mereka di dalamnya dengan
berbagai gelang dari emas dan mutiara. “ Yang ini adalah yang termasuk perhiasan. Tentu
bukan gelang saja, sebab di dalam ayat lain telah dijelaskan bahwa disana
disediakan apa saja yang kamu inginkan: “ Dan pakaian mereka di
sana ialah sutera.” (ujung ayat 23).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam surah Al Hajj : 19-23 memberi gambaran pada
manusia bagaimana pedihnya siksa neraka jahannam bagi orang-orang yang
mengindahkan peringatan-Nya dan Allah juga memberi gambaran akan keindahan
syurga yang ditujukan untuk orang-orang yang beriman lagi bertaqwa.
Dalam surah Yassin : 78-83 orang-orang musyrik tidak
mempercayai bahwa Allah mempunyai kekuasaan besar yang telah menciptakan langit
dan bumi serta membangkitkan atau mengembalikan kehidupan dari tubuh-tubuh dan
tulang-tulang yang telah hancur luluh. Bahkan dalam potongan ayat ini Allah
juga menjelaskan bahwa Dia menciptakan manusia dari setetes nutfah.
DAFTAR
PUSTAKA
Hamka. Tafsir
Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas.
Al- maraghi, ahmad mustofa. Tafsir Al-Maraghi juz 23. Semarang: Toha Putra.1993.
Al-qur’an dan Tafsirnya, Jilid 22-24. UII. 20 desember 1990.
Tafsir Ibnu Katsir juz 17, hal 511-514.
Tafsir Ibnu Katsir juz 23, hal 666-672.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar